Menjelajah Rasa Kopi Arabika Ijen Dengan Cupping Test Pakai Aplikasi Normon Ai

12/10/2025 • oleh Kusnandar Achmad

Penulis: Kurnia Rahayu, THP Unej

Cupping test menjadi langkah penting untuk menilai kualitas dan karakter sensorik
dari suatu biji kopi. Cupping adalah metode standar untuk mengevaluasi aroma dan rasa kopi,
digunakan oleh roaster, barista, maupun penikmat kopi untuk memahami profil setiap origin
dan proses pascapanennya. Cupping dilakukan oleh panelis Kurnia Rahayu yang tengah
belajar membedah flavor yang ternyata setiap proses memiliki rasa yang berbeda dan
memiliki keunikan tersendiri.
Cupping dilakukan dengan menyeduh kopi bubuk dalam air panas tanpa penyaringan,
biasanya menggunakan perbandingan 12 gram kopi dan 150 gram air. Setelah kopi diseduh,
tahap pertama adalah mencium aroma (fragrance dan aroma) dari kopi yang baru diseduh
untuk menangkap karakter utamanya apakah floral, fruity, nutty, atau earthy. Langkah
berikutnya adalah membersihkan lapisan krema di permukaan kopi sebelum mencicipinya.
Krema merupakan lapisan tipis berwarna cokelat keemasan yang terbentuk dari gelembung
gas CO2 dan minyak kopi. Lapisan ini dikenal juga sebagai buih kopi, berfungsi sebagai
indikator kesegaran biji dan proses penyeduhan yang tepat. Pada espresso, krema menjadi
tanda keberhasilan ekstraksi sementara pada cupping, pembersihan krema dilakukan agar rasa
kopi dapat dirasakan secara murni tanpa pengaruh minyak permukaan. Baru setelah itu,
panelis mencicipi kopi dengan cara menyeruput kuat (slurp) agar cairan menyebar merata ke
seluruh area lidah, memungkinkan identifikasi berbagai elemen rasa seperti acidity,
sweetness, body, balance, dan aftertaste. Biji kopi yang digunakan merupakan varietas Lini S
dari kawasan Ijen, Jawa Timur, disangrai menggunakan mesin Norkit250 dengan profil
medium roast. Berikut merupakan hasil cupping test dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 1. Hasil Cupping Test
Parameter Natural (Ijen) Fullwash (Ijen) Honey (Ijen)
Aroma 9.00 8.00 7.00
Flavor 8.00 7.00 7.00
Aftertaste 8.00 8.00 7.00
Acidity 9.00 7.00 9.00
Body 8.00 8.00 8.00
Balance 8.00 9.00 7.00
Clean Cup 10.00 10.00 10.00
Sweetness 10.00 10.00 10.00
Uniformity 10.00 10.00 10.00
Overall 9.00 8.00 8.00
Final Score 89.00 85.00 83.00

Menariknya, hasil cupping test ini juga dapat dianalisis lebih lanjut melalui aplikasi
Normon Ai, sebuah inovasi yang membantu panelis dan peneliti kopi dalam membaca hasil
cupping secara objektif, mengaitkan data sensori dengan profil sangrai yang digunakan.
Kecerdasan buatan yang membantu roaster dalam membaca data roast log dari mesin seperti
Norkit250. Normon Ai bekerja dengan menganalisis parameter suhu, waktu, dan
perkembangan roasting, kemudian memberikan rekomendasi agar hasil sangrai sesuai dengan
profil rasa yang diinginkan.
Aplikasi ini membantu:
 Mengurangi peluang terjadinya defect selama proses roasting seperti scorching,
tipping, dan quaker
 Menjaga konsistensi antar batch
 Meminimalkan kerusakan (damage) selama proses roasting
Dengan bantuan Normon AI, cupping tidak hanya menjadi kegiatan sensori, tetapi
juga alat evaluasi ilmiah untuk memastikan bahwa setiap tahap dari biji hingga cangkir
berjalan optimal. Dengan bantuan Normon Ai, kegiatan cupping tidak hanya menjadi proses
menilai rasa, tetapi juga berkembang menjadi pendekatan ilmiah untuk memahami dan
menyempurnakan karakter cita rasa kopi dari biji hingga cangkir.